Korea Selatan sedang berjuang mengintensifkan upaya membersihkan pertanian di seluruh negara, di tengah penyebaran wabah demam babi Afrika
Kementerian Pertanian (Kementan) sudah melakukan tindakan kewaspadaan dini ASF telah dimulai sejak adanya notifikasi kejadian wabah ASF di Tiongkok pada September 2018.
Saat ini jumlah posko di tingkat kecamatan sudah berjumlah 102 posko, hampir sesuai dengan jumlah kecamatan tertular.
Kementan menaruh perhatian khusus pengendalian dan penanggulangan ASF, mengingat berdampak besar bagi masyarakat peternak kecil yang penghidupannya tergantung dari beternak babi.
Angka kematian Babi akibat ASF di Pulau Timor, NTT mencapai 4888 ekor.
Penyakit Flu Babi yang dilaporkan ilmuwan Tiongkok adalah penyakit yang disebabkan virus infulenza H1N1 galur baru dan berpotensi menular dari hewan ke manusia (zoonosis).
China dan Korea Selatan juga melarang impor tersebut setelah Jerman mengatakan Kamis lalu bahwa ASF telah ditemukan di babi hutan mati dekat perbatasannya dengan Polandia.
Dua puluh dua babi telah dimusnahkan dalam upaya untuk mengekang wabah tersebut, kata Wakil Menteri Utama Sabah Jeffrey Kitingan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
58 dari 149 sampel darah dari Carcar City di Cebu dinyatakan positif penyakit ini, yang tidak berbahaya bagi manusia tetapi sangat menular di antara babi.
Pihak Singapura sangat terbuka untuk mendiskusikan langkah-langkah teknis agar ke depan ekspor babi hidup dapat kembali berjalan, mengingat Pulau Bulan merupakan penyuplai terbesar kebutuhan babi bagi Singapura.